media pendidikan LENTERA

Menebar Spirit, Edukasi & Inspirasi

Mengobati Penyakit Hati



Persoalan hidup yang mendera perjalanan hidup manusia terkadang menjerumuskan orang melakukan hal-hal yang terlarang. Persoalan demi persoalan adakalanya kian hari bukan semakin berkurang, malah sebaliknya justru semakin meningkat dan kian berat. Namun demikian, bagi orang-orang yang beriman bagaimanapun juga beratnya ujian hidup yang dihadapi bakal menjadi lahan subur penanaman amal shalih. Mereka tidak menjadikan problematika dan dinamika kehidupannya sebagai bahan gundah gulana dan berputus asa, akan tetapi semakin diuji oleh Allah maka semakin bersinar keimanan dan ketakwaannya. Ketika musibah terjadi kendati berlinang airmata tetapi sikap dan tindakannya tidak mengundang murka Allah.
Menangis karena suatu kondisi yang menyedihkan bukan perkara yang dilarang. Namun bila tangisan itu kemudian menimbulkan sikap dan perilaku di luar batas, maka kategorinya menjadi hal yang diharamkan karena termasuk niyahah (ratapan).
Penyakit Hati
Kendala orang untuk memperoleh ketenangan hati tidak terlepas dari dua penyakit hati yang paling dominan, yaitu syahwat dan syubhat. Allah berfirman: "Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya." (Q.S. Al-An'am, ayat 122)
Maksudnya, ia mati karena kekufuran, lalu dihidupkan kembali dengan keimanan. Hati yang hidup dan sehat, apabila ditawari kebatilan dan hal-hal yang buruk, dengan tabi'at dasarnya ia pasti menghindar, membenci dan tidak akan menolehnya. Lain halnya dengan hati yang mati. Ia tak dapat membedakan yang baik dan yang buruk.
Penyakit disini adalah penyakit syubhat. Penyakit ini lebih parah daripada penyakit syahwat. Karena penyakit syahwat masih bisa diharapkan sembuh, bila syahwatnya sudah terlampiaskan. Sedangkan penyakit syubhat, tidak akan dapat sembuh, kalau Allah tidak menanggulanginya dengan limpahan rahmat-Nya.
Seringkali penyakit hati bertambah parah, namun pemiliknya tak juga menyadari. Karena ia tak sempat bahkan enggan mengetahui cara penyembuhan dan sebab-sebab (munculnya) penyakit tersebut. Bahkan terkadang hatinya sudah mati, pemiliknya belum juga sadar kalau sudah mati. Sebagai buktinya, ia sama sekali tidak merasa sakit akibat luka-luka dari berbagai perbuatan buruk. Ia juga tak merasa disusahkan dengan ketidakmengertian dirinya terhadap kebenaran, dan keyakinan-keyakinannya yang batil.
Menyembuhkan Penyakit Dengan Makanan Bergizi dan Obat
Gejala penyakit hati adalah, ketika ia menghindari makanan-makanan yang bermanfaat bagi hatinya, lalu menggantinya dengan makanan-makanan yang tak sehat bagi hatinya. Berpaling dari obat yang berguna, menggantinya dengan obat yang berbahaya. Sedangkan makanan yang paling berguna bagi hatinya adalah makanan iman. Obat yang paling manjur adalah Al-Qur'an masing-masing memiliki gizi dan obat. Barangsiapa yang mencari kesembuhan (penyakit hati) selain dari Al-kitab dan As-sunnah, maka ia adalah orang yang paling bodoh dan sesat. Allah berfirman: "Katakanlah, ‘Al-Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al-Qur'an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat jauh.’" (Q.S. Fushshilat, ayat 44)
Al-Qur'an adalah obat sempurna untuk segala penyakit tubuh dan hati, segala penyakit dunia dan akhirat. Namun tak sembarangan orang mahir menggunakan Al-Qur'an sebagai obat. Kalau si sakit mahir menggunakannya sebagai obat, ia letakkan pada bagian yang sakit, dengan penuh pembenaran, keimanan dan penerimaan, disertai dengan keyakinan yang kuat dan memenuhi syarat-syaratnya. Tidak akan ada penyakit yang membandel. Bagaimana mungkin penyakit itu akan menentang firman Rabb langit dan bumi; yang apabila turun di atas gunung, gunung itu akan hancur, dan bila turun di bumi, bumi itu akan terbelah? Segala penyakit jasmani dan rohani, pasti terdapat dalam Al-Qur'an cara memperoleh obatnya, sebab-sebab timbulnya dan cara penanggulangannya. Tentu bagi orang yang diberi kemampuan mamahami kitab-Nya. Wallahu a’lam! **(Aeni Rahma, disarikan dari tausiyah Ust. Syarif Hidayat, M.Pd)
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Mengobati Penyakit Hati. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://mediapendidikanlentera.blogspot.com/2014/11/mengobati-penyakit-hati.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: lentera pena - Friday, November 14, 2014

Belum ada komentar untuk "Mengobati Penyakit Hati"

Translate

Blog Archive