Pembinaan Akhlaqul Karimah
Akhlaq
adalah kebiasaan berkehendak. Bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu
disebut akhlak. Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengerti benar akan
kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata-mata taat kepada Allah
dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak
maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani,
pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan yang menyatu dan membentuk suatu
kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.
Dengan
demikian memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam. Tegaknya
aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat
menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memahami
akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu
diulang-ulang dengan kecenderungan hati (sadar).
Pembagian Akhlak
Pembagian akhlak yang dimaksud dalam pembahasan ini
adalah menurut sudut pandang Islam, baik dari segi sifat maupun dari segi
objeknya. Dari segi sifatnya, akhlak dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertama,
akhlak yang baik, atau disebut juga akhlak mahmudah (terpuji) atau akhlak
al-karimah; dan kedua, akhlak yang buruk atau akhlak madzmumah.
a) Akhlak Mahmudah atau Akhlakul Karimah
a) Akhlak Mahmudah atau Akhlakul Karimah
Akhlak mahmudah atau
akhlakul karimah adalah tingkah laku terpuji yang merupakan tanda keimanan
seseorang. Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji ini dilahirkan dari sifat-sifat
yang terpuji pula.
Sifat terpuji yang dimaksud adalah, antara lain: cinta
kepada Allah, cinta kepda rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap ridha
Allah, tawadhu’, taat dan patuh kepada Rasulullah, bersyukur atas segala nikmat
Allah, bersabar atas segala musibah dan cobaan, ikhlas karena Allah, jujur,
menepati janji, qana’ah, khusyu dalam beribadah kepada Allah, mampu mengendalikan
diri, silaturrahim, menghargai orang lain, menghormati orang lain, sopan
santun, suka bermusyawarah, suka menolong kaum yang lemah, rajin belajar dan
bekerja, hidup bersih, menyayangi binatang, dan menjaga kelestarian alam.
b) Akhlak
Madzmumah
Akhlak madzmumah adalah
tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat yang merusak iman seseorang dan
menjatuhkan martabat manusia.
Sifat yang termasuk akhlak mazmumah adalah segala
sifat yang bertentangan dengan akhlak mahmudah, antara lain: kufur, syirik,
munafik, fasik, murtad, takabbur, riya, dengki, bohong, menghasut, kikil, bakhil,
boros, dendam, khianat, tamak, fitnah, qati’urrahim, ujub, mengadu domba,
sombong, putus asa, kotor, mencemari lingkungan, dan merusak alam.
Demikianlah antara lain macam-macam akhlak mahmudah
dan madzmumah. Akhlak mahmudah memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang
lain, sedangkan akhlak madzmumah merugikan diri sendiri dan orang lain. Allah
berfirman dalam surat At-Tin ayat 4-6 : “Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami
kembalikan mereka ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali yang
beriman dan beramal shalih, mereka mendapat pahala yang tidak ada putusnya.”
Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. Bersabda : “Sesungguhnya manusia yang berakhlak mulia
dapat mencapai derajat yang tinggi dan kedudukan mulia di Akhirat. Sesungguhnya
orang yang lemah ibadahnya akan menjadi buruk perangai dan akan mendapat
derajat yang rendah di neraka Jahanam.” (HR. Thabrani).
Kemudian, dari segi objeknya, atau kepada siapa akhlak
itu diwujudkan, dapat dilihat seperti berikut:
1.) Akhlak
kepada Allah, meliputi
antara lain : ibadah kepada Allah, mencintai Allah, mencintai karena Allah, beramal karena Allah, takut
kepada Allah, tawadhu’, tawakkal kepada Allah, taubat, dan nadam.
2.) Akhlak
kepada Rasulullah saw., meliputi antara lain : taat dan cinta kepada Rasulullah saw.
3.) Akhlak
kepada keluarga, meliputi
antara lain : akhlak kepada ayah, kepada ibu, kepada anak, kepada nenek, kepada
kakek, kepada paman, kepada keponakan, dan seterusnya.
4.) Akhlak
kepada orang lain, meliputi
antara lain : akhlak kepada tetangga, akhlak kepada sesama muslim, kepada kaum
lemah, dan sebagainya.
5.) Akhlak
kepada lingkungan, meliputi
antara lain : menyayangi binatang, merawat tumbuhan, dan lain-lain.
Pentingnya Pembinaan Akhlakul Karimah
dalam Kehidupan Sehari-hari
Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang
sempurna jika dibandingkan dengan makhluk lain dan juga manusia sebagai
penerima dan pelaksana ajaran-Nya. Oleh karena itu manusia ditempatkan pada
kedudukan yang mulia jika dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah yang lain.
Agar manusia dapat mempertahankan kedudukan yang mulia dan tinggi tersebut, maka
Allah membekali manusia dengan akal dan perasaan yang memungkinkan manusia
untuk menerima dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam suatu proses pendidikan
untuk kemudian mengembangkan ilmu tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari.
Potensi akal yang dimiliki manusia menjadi pembeda
antara manusia dengan makhluk yang lain. Selain itu akal dan perasaan dapat
menentukan kedudukan seseorang dalam lingkungan sosial dalam melaksanakan
segala hal bentuk kegiatan dengan penuh cermat dan tanggung jawab.
Agama Islam merupakan suatu agama yang didalamnya,
mengandung ajaran bagi seluruh umat-Nya. Salah satu ajaran Islam yang paling mendasar
adalah masalah akhlak. Sebagaimana yang telah disebut dalam salah satu firman
Allah surat Luqman yang berbunyi: “Hai
anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
(oleh Allah)”.
Berdasarkan ayat di atas maka pembinaan akhlakul
karimah dalam keluarga diwajibkan pada setiap orang. Karena akhlak banyak
menentukan sifat dan karakter seseorang, khususnya dalam pergaulannya.
Seseorang akan dihargai dan dihormati apabila memiliki
sifat atau mempunyai akhlak mulia. Demikian juga sebaliknya dia akan
dicampakkan dan dibenci apabila dia berakhlak yang buruk dan tercela, bahkan di
hadapan Allah akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang yang
dilakukannya.
Sebagaimana juga kita ketahui bahwa nilai dan harga
manusia itu terletak pada akhlaknya yaitu tingkah laku dan amal perbuatannya, maka
semakin luhur akhlak seseorang, semakin tinggilah nilai dan harga dirinya.
Karena itu upaya pembinaan dan peningkatan akhlak dalam melestarikan martabat
manusia adalah teramat penting dan dalam hal ini Islam dengan segenap aspek
ajarannya merupakan salah satu alternative sebagai pedoman dan tuntunan.
Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial
yaitu tidak akan bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, dengan kata lain
manusia hidup dalam suatu masyarakat, dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh
karena itu, akhlak mempunyai peranan yang penting sekali, khususnya dalam
kehidupan sehari-hari, sebab kejayaan suatu negara itu terletak pada akhlak
masyarakatnya. Demikian pula kehancuran di muka bumi ini disebabkan perbuatan
manusia itu sendiri sebagaimana firman Allah dalam surat Ar-Rum ayat 41 yang
berbunyi :
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
DAFTAR PUSTAKA : Belajar Akhlak, H.Sulaiman Rasjid, 2005, Bandung., Dasar –
dasar Akhlak;, Prof. DR. Zakiah Haradjat dkk, 1990, Jakarta, Pendidikan Agama
Islam, Drs. Nandang L.Hakim,1988, Bandung, www.ilmuislam.blogspot.com,
www.gudangilmu.blogspot.com,
www.belajaragamaislam.blogspot.com
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul artikel tentang AKHLAQ. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://mediapendidikanlentera.blogspot.com/2014/11/artikel-tentang-akhlaq.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
lentera pena - Wednesday, November 5, 2014
Belum ada komentar untuk "artikel tentang AKHLAQ"