media pendidikan LENTERA

Menebar Spirit, Edukasi & Inspirasi

Thursday, November 6, 2014

STKIP YASIKA Ciptakan Sarjana Pendidikan yang Berkualitas



MAJALENGKA, (LENTERA)
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) YASIKA merupakan salah satu perguruan tinggi swasta  yang secara konsisten berkiprah  dalam bidang pendidikan : Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, telah berdiri sejak  tahun 2000. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah.    Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah  bersifat terbuka, jujur, peduli terhadap kesejahteraan dan kebutuhan masyarakat.


Dengan visi : Mewujudkan Sekolah Tinggi yang unggul, kompetitif dan Inovatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Pendidikan, maka kampus ini menjalani misi yang ingin dicapai berorientasi pada kompetensi yang didukung dengan berbagai hal dalam menghasilkansarjana pendidikan yang mampu menghayati,mengembangkan dan menerapkan ilmu kependidikan dalam pengembangan pendidikandan menghasilkan sarjana pendidikan yang profesional, berkualitas, jujur dan berdedikasi dalam memelihara dan mengembangkan bidang keguruan dan ilmu pendidikan seara amanah, dan bertanggung jawab.
Selain itu, kampus ini berupaya untuk menghasilkan sarjana pendidikan yang mampu menjawab tantangan perkembangan pendidikan yang semakin modern, menghasilkan sarjana pendidikan yang memiliki wawasan inisiatif, inovatif dan produktif yang didukung dengan system dan iklim pendidikan yang demokrasi dan berkualitas dan menghasilkan sarjana pendidikan yang menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berakhlak mulia.  
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah untuk memberikan  kesempatan kepada masyarakat dalam memperoleh peningkatan pendidikan di perguruan tinggi sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan lapangan kerja.
Tujuan yang lebih luas adalah untuk menghasilkan sarjana pendidikan yang profesional dan memiliki keahlian   kemampuan pengelolaan dibidang pendidikan, memiliki landasan berfikir yang luas dan bertindak benar  berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang pendidikan, menguasai pengetahuan dasar keguruan dan ilmu pendidikan serta cabang-cabang ilmu yang akan diajarkan sesuai bidangnya, mampu merencanakan, melaksanakan, melakukan evaluasi kegiatan belajar mengajar dalam cabang-cabang ilmu di sekolah dan diluar sekolah, mampu mengemukakan pendapat dan pikiran dengan jelas, benar dan tepat berdasarkan alur berfikir yang benar secara lisan maupun tulisan dan menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat dalam sifat dan perilaku pemahaman ilmu pengetahuan dan teknologi. **(red)
Add Comment lentera pena

KAMI SANG JUARA !





MAJALENGKA, (LENTERA)
Gebyar HUT SMPN 1 Majalengka Ke- 69 Memberikan Warna Berbeda Bagi Dunia Pendidikan Majalengka. Dalam hal ini SMPN 1 Majalengka memberikan sumbangsih dengan mengadakan lomba di bidang akademik di antaranya perlombaan cerdas cermat Se- Kabupaten Majalengka tingkat Sekolah Dasar (SD) dan non akademik pada perlombaan futsal putra, solo vocal dan bola volly putri. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu 27 September 2014. Peserta yang mengikiti cerdas cermat sebanyak 21 regu, futsal 25 club, solo vocal putri 9 peserta, dan volly putri.
“Kami SDIT Insan Kamil sebagai salah satu sekolah dasar yang ada dalam wilayah Kabupaten Majalengka turut andil dalam kegiatan tersebut. Pada dasarnya kami mencoba untuk mengembangkan kemampuan siswa baik akademik atau pun non akademik. Siswa dan siswi kami berpartisipasi dalam perlombaan cerdas cermat tingkat SD se- Kabupaten Majalengka. Alhamdullah hirrobil`alamin kami SDIT Insan Kamil Majalengka masih dipercaya untuk menjadi juara 1 cerdas cermat kali ke- 2 dalam gebyar HUT SMPN 1 Majalengka yang ke 69 tahun 2014 / 2015 dan ulang tahun yang ke -68 tahun 2013 / 2014 ”ujar kepala sekolah Ferra Fernawati,S.Pd.
Pada tahun ini sekolah ini bertemu di babak final dengan SDN Majalengka Wetan 4 (regu A) memperoleh skor 1200, SDN Majalengka Wetan 7 (regu C) memperoleh skor 800, SDN Cigasong 4 (regu D) memperoleh skor 700, dan SDIT Insan kamil Majalengka (regu B) memperoleh skor 1675.
“Adapun siswa kami yang berprestasi pada kesempatan tersebut adalah M. Nurfaidh Ramadhan sebagai juru bicara (kelas 6),Syahda Rani Salsabila sebagai pendamping sebelah kanan (kelas 6), dan Saffanah Nailatullah sebagai pendamping sebelah kiri (kelas 6). Siswa dan siswi tidak serta –merta mendapatkan hasil yang baik jika kurang adanya dukungan dari semua pihak, terutama pada wali murid serta seluruh guru civitas akademik SDIT Insan Kamil Majalengka , kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga“ jelas pembimbing Nina Widaningsih,S.Pd” seraya menambahkan bahwa sekolah ini mengucapkan terimaksih pada SMPN 1 Majalengka yang telah mengadakan kegiatan tersebut. semoga SMPN 1 Majalengka menjadi lebih baik dan mencapai tujuan yang diharapkan dengan bertambahnya usia yang menginjak 69 tahun.**(Husnu)
Add Comment lentera pena

Radio SWARA Universitas Majalengka 103 FM




Radio SWARA Universitas Majalengka 103 FM
Media Komunikasi, Hiburan & Bagian dari Praktikum Mahasiswa
 



MAJALENGKA, (LENTERA)
Berbagai fasilitas yang mensupport peningkatan kualitas mahasiswa terus dibangun dan dibenahi di Kampus Universitas Majalengka. Salah satunya dengan didirikannya radio komunitas yang diharapkan akan menjadi media komunikasi yang sangat strategis bagi warga kampus terbesar di Kabupaten Majalengka ini. Saat ini, radio yang dinamai Radio SWARA Universitas Majalengka ini sudah memulai siaran percobaan di frekwensi 103 FM.
 
 
Dr. Diding Badjuri, M.Si selaku Ketua Panitia Pendirian  Radio SWARA Universitas Majalengka mengatakan bahwa kedepannya stasiun radio ini berada di bawah Prodi Komunikasi Fisip UNMA yang nantinya akan menjadi bagian dari praktikum Prodi Komunikasi. “Selain memiliki fungsi entertainment, radio inipun diharapkan akan menjadi wadah bagi mahasiswa dalam menguasai teknik komunikasi yang berkualitas” ujarnya.
Ia menambahkan, dukungan pihak rektorat sangat besar dalam merealisasi pendirian radio yang sejak lama sudah direncanakan ini. Semua perlengkapan siaran mendapat perhatian serius dari pihak kampus, sehingga aktivitas siaran diharapkan dapat berjalan dengan nyaman. **(Aeni)
Add Comment lentera pena

Mengenal Sistem Pendidikan Homeschooling Lebih Dekat



Pada umumnya orang tua memasukkan anak-anak mereka ke institusi pendidikan formal yakni sekolah. Sistem pendidikan anak belajar di sekolah ini sudah berlangsung sejak lama dan menjadi pilihan utama para orang tua. Tetapi sesungguhnya pendidikan bukan hanya bisa diraih lewat bangku sekolah. Orang tua bisa memilih untuk memberikan alternatif sistem pendidikan pada anak-anak mereka lewat homeschooling atau sekolah rumah.
Apa itu Homeschooling?


Homeschooling dikenal juga dengan sebutan home-education atau sekolah rumah. Pada intinya homeschooling adalah sistem pendidikan atau pembelajaran alternatif selain sekolah. Metode belajar mengajar pada homeschooling menyenangkan karena dilakukan “di rumah”. Tapi sesungguhnya homeschooling bukan hanya terbatas dilakukan secara terus menerus di rumah, tapi situasi belajar kondusif yang dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan anak bebas memilih pelajaran yang disukainya sehingga merasa nyaman seperti “di rumah”.
Menurut buku Sekolah Rumah sebagai Satuan Pendidikan Kesetaraan, yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional, homeschooling adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orangtua/keluarga di rumah atau tempat-tempat lain dimana proses belajar mengajar dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif dengan tujuan agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal.
Apabila sebuah keluarga telah memilih homeschooling bagi pendidikan anak-anak mereka, maka orang tua bertanggung jawab secara penuh terhadap proses pendidikan tersebut. Sistem pendidikan alternatif ini bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja (pihak lain selain orang tua bisa dari berbagai golongan umur dan latar belakang dapat dijadikan guru atau pengajar). Hal tersebut menjadikan proses belajar mengajar menarik dan selalu segar.
Memasukkan anak ke kursus, memanggil guru privat ke rumah secara teratur, dan menitipkan anak pada sistem pendidikan homeschooling seperti komunitas atau lembaga homeschooling yang sudah ada dapat dilakukan orang tua sebagai pendukung tercapainya tujuan pendidikan yang diinginkan.
Apa tujuan homeschooling?
Orang tua mendapatkan kebebasan untuk memilih dan menentukan yang terbaik bagi anak sehingga bakat dan minat anak dapat berkembang secara maksimal. Anak-anak memiliki lebih banyak kebebasan untuk mengembangkan minat yang mendalam dan bakat yang tersimpan, memuaskan rasa ingin tahu mereka untuk mengetahui dan memahami dunia di sekitar mereka.
Pada umumnya anak yang mengikuti sekolah formal akan dijejali dengan berbagai macam mata pelajaran. Anak menjadi terjebak dalam memilih bidang kehidupan yang kelak dijalani di masa mendatang karena saat sekolah memiliki ruang sangat sempit untuk mendeteksi bakat yang mereka miliki.
Akhirnya bisa kita lihat sekarang, dimana cukup banyak orang yang bekerja bukan pada bidang yang dipelajarinya. Hal ini dikarenakan orang tua dan anak telat mendeteksi bakat mereka yang sudah mereka bawa sejak lahir. Apabila sejak kecil orang tua mampu menemukan bakat sejak dini dan mengarahkannya agar berkembang maksimal, maka anak tentu akan bahagia menggeluti bidang yang merupakan bakat atau minatnya sehingga lebih sukses di masa depan.**

Apakah homeschooling mahal?
Sistem pendidikan berbasis rumah ini sekarang maknanya menjadi bias karena sepertinya saat ini homeschooling menjadi sebuah trend. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya timbul lembaga/ sekolah berlabel “homeschooling” atau badan penyelenggara Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang banyak tersebar di kota-kota besar. “Sekolah-sekolah” berlabel homeschooling ini memasang biaya yang cukup mahal. Sebagai orang tua Anda harus jeli terhadap jumlah biaya yang harus dikeluarkan sebelum memutuskan pendidikan formal atau informal yang menjadi pilihan bagi anak Anda.
Yang pasti pada proses homeschooling tidak ada biaya tetap yang dikeluarkan setiap bulan atau tahun seperti layaknya sekolah umum seperti uang seragam, biaya gedung, iuran sekolah dan lain sebagainya. Tapi bukan berarti homeschooling tidak mengeluarkan dana sama sekali. 
 Mahal atau murahnya homeschooling tergantung kepada jumlah anak yang mengikuti sistem alternatif ini, juga jenis material yang digunakan. Walaupun saat ini banyak materi pelajaran yang bisa di download secara gratis melalui internet atau buku-buku pelajaran yang bisa dipinjam dari perpustakaan, ada kalanya pada beberapa mata pelajaran khusus orang tua perlu membeli banyak buku teks untuk anak dan menambah wawasan orang tua. Selain itu orang tua terkadang perlu membeli bahan ajar pendukung yang tentu saja membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Sudah jelas bahwa proses pendidikan homeschooling adalah tanggung jawab orang tua yang sudah memutuskan untuk memilih homeschooling sebagai solusi alternatif pendidikan anak. Meskipun begitu ada kalanya orang tua tidak komitmen terhadap keputusan yang sudah diambil karena orang tua yang tidak kaya wawasan terhadap semua pelajaran yang sebaiknya dikuasai anak.
Nah, disinilah dibutuhkan les, bimbingan belajar dari guru privat yang menguasai mata pelajaran tersebut yang berfungsi sebagai pelengkap untuk pendidikan anak. Untuk memanggil guru privat ke rumah, memasukkan anak ke beberapa les mata pelajaran khusus atau lembaga/komunitas homeschooling tentu saja membutuhkan biaya yang cukup banyak.
Apabila Anda tertarik untuk membaca lebih dalam mengenai dasar hukum homeschooling di Indonesia, sistem pembelajaran, ujian dan ijazah yang bisa didapat oleh para praktisi homeschooling, Anda bisa menyimak artikel “Homeschooling di Indonesia”. *(net)
Add Comment lentera pena

Translate

Blog Archive